Kamis, 16 Januari 2014

Sejarah dan Perkembangan Profesi Keperawatan di Indonesia



Seperti perkembangan keperawatan di berbagai belahan dunia pada umumnya, di Indonesia juga terjadi hal yang demikian. Perkembangan dunia keperawatan dimulai sejak jaman penjajahan Belanda hingga saat ini. Secara umum,fase perkembangan dunia keperawatan di Indonesia dibagi menjadi zaman VOC, zaman penjajahan Belanda dan masa kemerdekaan.
Alasan sejarah keperawatan dimulai pada zaman VOC karena bentuk-bentuk pelayanan formal terhadap orang sakit yang mirip dengan “Perawatan” nampaknya baru dimulai pada zaman VOC.
Perawat pada masa kolonial


1.      Zaman VOC (1602-1799)
Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara lain :
a.       Pencacaran umum
b.      Cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
c.       Kesehatan para tahanan
Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk lebih maju. Pada tahun 1819 didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919 dipindahkan ke Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun 1816 – 1942 berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.
2.      Zaman Penjajahan

a.       Zaman Penjajahan bangsa Belanda I (1799-1811)
Pada zaman ini didirikan rumah sakit baru, namun pelayanan kesehatan/keperawatan tidak banyak perkembangan. Saat itu dikenal pelayanan rumah sakit untuk masyarakat umum dan pelayanan rumah sakit untuk militer.
Perkembangan keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpleeger dengan dibantu Zieken Opposer sebagai penjaga orang sakit.
Tahun 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda. Pada tahun yang sama di Surabaya pada tahun 1799, organisasi tersebut bernama Perkoempoelan Zieken Velpleeger / Velpleester Boemi Poetra (disingkat PZVB Boemi Poetra). Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk Dinas Kesehatan Tentara (MGD) dan Dinas Kesehatan Rakyat (BGD). Daendels mendirikan rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan, karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.
b.      Zaman penjajahan bangsa Inggris (1811).
Ada beberapa kemajuan dalam bidang pelayanan kesehatan,misalnya dilakukannya perbaikan kesehatan masyarakat, perbaikan perawatan jiwa, pemberian vaksin cacar dan perhatian pada rumah tahanan.
c.       Zaman Penjajahan Bangsa Belanda II (1811-1941)
Rumah Sakit Stant Meband di Batavia, tepatnya di Glodok didirikan tahun 1819 dan melaksanakan pendidikan “Perawat” 1819
d.      Zaman Penjajahan Jepang (1941 – 1945)
Pemerintahan yang relatif pendek tidak banyak berbuat untuk kemajuan, bahkan sebaliknya, segala obat dan bahan makanan yang ada diperuntukkan bagi kepentingan perang.
Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.

Perawat pada zaman penjajahan

3.      Masa Kemerdekaan
Perkembangan Keperawatan termasuk pendidikan keperawatan berkembang pesat setelah Indonesia meraih kemerdekaannya. Secara garis besar, perkembangan keperawatan meliputi hal-hal berikut ini:
a.       Sebelum tahun 1950: Indonesia belum mempunyai konsep dasar tentang keperawatan.
b.      Tahun 1950: Indonesia mendirikan pendidikan perawat yaitu Sekolah Penata Rawat (SPR).
c.       Tahun 1945 – 1955: Berdirinya beberapa organisasi profesi, diantaranya yaitu Persatuan Djuru Rawat dan Bidan Indonesia (PDBI), Serikat Buruh Kesehatan, Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan.
d.      Tahun 1962: Berdirinya Akademi Keperawatan (Akper).
e.       Tahun 1955 - 1974: Organisasi profesi keperawatan mengalami perubahan yaitu Ikatan Perawat Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Guru Perawat Indonesia, Korps Perawat Indonesia, Majelis Permusyawaratan Perawat Indonesia Sementara (MAPPIS), dan Federasi Tenaga Keperawatan.
f.       Tahun 1974: Rapat Kerja Nasional tentang Pendidikan Tenaga Perawat Tingkat Dasar yaitu berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang mengganti Sekolah Penata Rawat (SPR).
g.      Tahun 1974: Berdirinya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
h.      Tahun 1976: Pendidikan Keperawatan di Indonesia yang semula menyatu dengan pelayanan di rumah sakit, telah mulai memisahkan diri (terpisah) dari rumah sakit.
i.        Pada Januari 1983: Dilaksanakannya Lokakarya Nasional Keperawatan I yang menghasilkan:
1)      Peranan Independen dan Interdependen yang lebih terintegrasi dalam pelayanan kesehatan;
2)      Program gelar dalam pendidikan keperawatan;

3)      Pengakuan terhadap keperawatan sebagai suatu profesi yang mempunyai identitas profesional berotonomi, berkeahlian, mempunyai hak untuk mengawasi praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.
j.        Tahun 1985: Berdiri Pendidikan Keperawatan Setingkat Sarjana (S1 Keperawatan) yang pertama yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang menjadi momentum terbaik kebangkitan Profesi Keperawatan di Indonesia. Tahun 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul PSIK-PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dll.
k.      Tahun 1999: Berdiri Pendidikan Keperawatan Pasca Sarjana (S2 Keperawatan).
l.        Tahun 2000: Keluarnya Lisensi Praktik Keperawatan berupa Peraturan Menteri Kesehatan.


 Sumber: POTRET KESEDIAAN DAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN
                Research and Development Team HPEQ Project
                Dirjen Dikti RI Tahun 2011

Minggu, 12 Januari 2014

Sejarah Keperawatan



Perawat dan pasien
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.
Dalam mencapai perkembangannya hingga bertumbuh menjadi sebuah profesi yang besar dan utuh seperti saat ini, keperawatan memiliki sejarah panjang yang dapat ditilik dari zaman purba hingga modern. Beberapa literatur bahkan menyebutkan bahwa sebenarnya profesi keperawatan sudah ada jauh sebelum profesi kedokteran ditemukan. Namun tidak sedikit pula teori atau literatur yang menyebutkan bahwa sesungguhnya profesi dokter sudah ada terlebih dahulu sebelum profesi keperawatan.
Berikut adalah perjalanan sejarah keperawatan seperti yang dikutip dari berbagai sumber
1.      Zaman purba
Sejak zaman manusia diciptakan, manusia sudah memiliki mother instinct Setelah memasuki zaman purba, saat itu mereka masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib, sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat dapat menimblkan kesakitan, sedangkan jiwa yang sehat dapat menimbulka kesehatan atau kesejahteraan. Setelah itu dilanjutkan dengan zaman dimana orang mulai menaruh kepercayaan pada dewa-dewa, saat itu penyakit dianggap disebabkan karena kemarahan dewa. Sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut. Kemudian keperawatan berkembang dengan yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta kelompok kasih sayang yang akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan.
 2.      Zaman keagamaaan
Pada zaman keagamaan, seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat perawatannya di tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agama, sedangkan perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
3.      Zaman masehi
Pada zaman masehi, keperawatan dimulai saat perkembangan agama kristen, dimana banyak membentuk diakones (organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungi orang sakit), sedangkan laki-laki (diakon) bertugas memberikan perawatan untuk mengubur bayi yang meninggal, sehingga saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital. Rumah sakit digunakan sebagai tempat merawat orang sakit, orang cacat, miskin, janda-janda dan yatim piatu. Sedangkan di Timur Tengah perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama Islam.
4.      Zaman permulaan abad 21
Pada zaman permulaan abad 21, perkembangan keperawatan berubah kepada faktor kekuasaan karena masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang digunakan untuk merawat orang sakit tidak lagi digunakan.
5.      Zaman sebelum perang dunia kedua
Pada zaman sebelum perang dunia kedua, timbul prinsip rasa cinta sesama manusia dimana saling membantu sesama manusia yang membutuhkan. Tokoh keperawatan Florence Nighttingle mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat. Usahanya adalah dengan menetapkan struktur dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat, menetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon perawat. Dalam merintis profesi keperawatan, Florence mengawali dengan membantu para korban akibat perang krim (1854 – 1856) antara Roma dan Turki serta juga mendirikan sekolah perawat dengan nama Nighttingle Nursing School.
6.      Masa selama perang dunia kedua
Pada masa selama perang dunia kedua, timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.
7.      Masa pasca perang dunia kedua
Pada masa pasca perang dunia dua, penderitaan masyarakat menjadi panjang dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Pada masa itu, perkembangan perawat dimulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat diakui sebagai profesi.
8.      Periode tahun 1950
Pada periode tahun 1950, keperawatan mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan. Penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses (yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) yang harus dilakukan oleh perawat secara berkesinambungan.




Selamat Datang,2014

Salam dunia keperawatan.
Teman-teman sejawat dan seprofesi, selamat datang di blog terbaru saya ini. Untuk diketahui, sebelumnya saya adalah pemilik dan penulis dari blog coretanperawat.blogspot.com. Namun karena satu dan lain hal maka blog tersebut tidak lagi saya pergunakan, dan semua konten yang saya anggap perlu bagi dunia keperawatan akan saya posting ulang di blog ini.
Kedepannya, blog ini akan lebih difokuskan untuk membagikan informasi mengenai seluruh hal dan materi yang berkaitan dengan dunia keperawatan. Baik itu berupa asuhan keperawatan maupun tips serta fakta didunia profesi yang kita cintai ini.
Salam dunia keperawatan.
Maju terus!!!